
infobadar.com – Sungai Karang Mumus (SKM) menjadi tidak hanya sumber air bersih bagi jutaan penduduk Kota Samarinda, tetapi juga menopang ekonomi, budaya, dan ekosistem kota ini. Sebagai jalur transportasi utama, sumber irigasi, dan habitat berbagai flora dan fauna, Sungai Karang Mumus dianggap sebagai aset berharga yang harus dijaga kelestariannya.
Pemerintah Kota Samarinda dalam beberapa tahun terakhir telah intensif dalam upaya penataan bantaran Sungai Karang Mumus. Upaya ini tidak hanya berhasil mengurangi tingkat banjir yang sebelumnya menghantui kota ini, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah ini. Namun demikian, ia menyoroti pentingnya melindungi anak Sungai Mahakam ini dari pencemaran limbah.
“Dalam beberapa waktu terakhir, kita telah melihat perubahan warna air Sungai Karang Mumus akibat limbah rumah tangga. Ini dapat mengganggu ekosistem sungai dan kehidupan biota di dalamnya,” ujarnya pada Kamis (27/6/2024).
Dalam konteks ini, politikus dari PDIP ini mendesak Pemerintah Kota Samarinda untuk memastikan bantaran sungai bebas dari permukiman. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan, terutama dari limbah rumah tangga.
“Kami sangat berharap agar tidak ada lagi permukiman yang berada di bantaran sungai. Hal ini sangat penting untuk menjaga fungsi sungai dalam kondisi yang optimal,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kota Samarinda dapat terus menjaga keberlangsungan Sungai Karang Mumus sebagai salah satu sumber kehidupan utama bagi masyarakat, serta menjaga ekosistemnya tetap sehat dan berfungsi dengan baik.