Dendi Suryadi dalam Radar Pilkada: Antara Tugas Militer dan Potensi Politik

infobadar.com – Brigadir Jenderal TNI Dendi Suryadi telah muncul sebagai salah satu figur yang disorot dalam bursa pemilihan kepala daerah belakangan ini. Menurut survei Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI), namanya bahkan menempati posisi puncak untuk Pilkada Kutai Kartanegara.

Dalam sebuah wawancara eksklusif di Rumah Disway Kaltim di Samarinda, Dendi mengakui bahwa dirinya tidak asing dengan perbincangan seputar kemungkinan pencalonannya dalam pemilihan kepala daerah. “Saya justru tahunya dari teman saya. Pak Dendi masuk poling pilgub, katanya,” ujarnya saat berbicara dalam podcast GoodTimes pekan lalu.

Dendi, yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Kasad sejak tahun 2023, sebelumnya telah mengemban berbagai tugas strategis di wilayah Kalimantan Timur, termasuk sebagai Komandan Korem 091 Aji Surya Natakesuma di Samarinda dari 2022 hingga 2023. Pengalamannya di Kutai Kartanegara sebagai Kasdim 0906 dan Dandim di kota yang sama juga membuatnya tidak asing lagi dengan dinamika politik lokal.

Meskipun namanya mencuat sebagai calon potensial dalam Pilkada Kukar, Dendi menegaskan bahwa ia belum memutuskan untuk mencalonkan diri. “Iya, itukan aspirasi masyarakat. Ya silakan saja. Tapi saya belum memutuskan untuk itu,” katanya dengan tegas.

Sebagai seorang prajurit TNI yang telah menjalani berbagai tugas di lapangan, Dendi menyoroti pentingnya penguasaan terhadap wilayah dalam penempatan jabatan. “Dalam TNI itu kan ada komando teritorial, di mana yang ditempatkan di situ lebih baik yang menguasai wilayah,” ungkapnya.

Dendi juga memiliki ikatan emosional dengan Kutai, dengan garis keturunan dari ibunya dan masa sekolahnya di Samarinda. Hal ini menambah kedekatannya dengan masyarakat setempat, sebuah nilai tambah dalam politik lokal.

Meskipun demikian, Dendi tidak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai prajurit TNI, terutama dalam memantau perkembangan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Tugasnya saat ini termasuk dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, sebuah peran yang ia jalankan dengan pemberian pompanisasi massal di beberapa daerah.

Namun, potensi keterlibatannya dalam politik tidak diabaikan oleh pihak-pihak terkait. Dendi mengakui adanya pendekatan dari partai politik dan tokoh-tokoh politik, meskipun ia menegaskan bahwa keputusan finalnya masih harus dipertimbangkan dengan matang.

“Saya pribadi senang karena ini merupakan keinginan masyarakat, namun saya masih menimbang-nimbang dahulu,” tandasnya.

Dendi juga menyoroti fenomena tokoh-tokoh TNI yang beralih ke dunia politik, baik di Indonesia maupun di negara lain, sebagai contoh bahwa perpindahan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa.

“Dalam sejarahnya, banyak tokoh TNI yang berlabuh menjadi kepala daerah. Tidak hanya di Indonesia, di Amerika pun banyak jenderal militer yang menjadi Presiden,” paparnya.

Bagi Dendi, pengabdian adalah inti dari setiap tindakan yang diambil, baik dalam dunia militer maupun mungkin nantinya dalam dunia politik. “Karena arti pengabdian di mana saja, kapan saja dan sepanjang hayat saya,” tambahnya.

Sebagai seorang yang berpengalaman dan berdedikasi, Dendi Suryadi tetap menjaga sikap hati-hati dan matang dalam menyikapi setiap langkahnya ke depan, termasuk dalam potensi keterlibatannya dalam politik lokal yang semakin mencuat.

Related Post "Dendi Suryadi dalam Radar Pilkada: Antara Tugas Militer dan Potensi Politik"
Prabowo Tekankan Pemakaian Bahan Lokal untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kementerian PUPR Dipisah Jadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat, Direktorat Baru Diharapkan Tingkatkan Infrastruktur
Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara Rampung Desember 2024