infobadar.com – Lonjakan jumlah penduduk di Samarinda memerlukan perhatian serius dari Wali Kota Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, menurut anggota DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Samarinda meningkat signifikan dari 834.824 jiwa pada tahun 2022 menjadi 861.878 jiwa pada tahun 2023, sebuah kenaikan sebesar 1,41%. “Jumlah penduduk Samarinda pada 2024 diperkirakan telah menyentuh angka 900.000 jiwa,” ujar Darlis pada Selasa (12/11/2024).
Darlis menambahkan bahwa sebagian besar pendatang yang bermigrasi ke Samarinda adalah pencari kerja. Jika tidak ada cukup lapangan kerja yang tersedia, hal ini dapat menyebabkan masalah sosial dan ekonomi, seperti peningkatan angka pengangguran. “Tanpa ada penyediaan lapangan kerja yang cukup, masalah ini bisa menjadi berantai dan berdampak pada stabilitas sosial,” lanjutnya.
Menurutnya, sektor yang dominan menyerap tenaga kerja di Samarinda adalah jasa dan perdagangan, sementara sektor industri masih terbatas. Hal ini membuat pemerintah kota kesulitan dalam menyediakan lapangan kerja yang memadai untuk angkatan kerja yang terus berkembang. Darlis juga mengingatkan bahwa kapasitas pemerintah kota untuk menanggulangi dampak lonjakan penduduk tidak akan cukup tanpa dukungan dari pemerintah provinsi.
“Pemerintah provinsi harus ikut berpikir dan mengambil peran dalam menyelesaikan masalah ini,” tegas Darlis. Ia menyarankan agar Pemprov Kaltim mendukung pemerintah kota dalam menciptakan lapangan kerja, terutama melalui investasi di sektor industri yang masih sangat minim di Samarinda.
Dengan migrasi yang dipicu oleh perpindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim, diperkirakan jumlah penduduk Samarinda akan terus bertambah. Oleh karena itu, perhatian dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan. (adv)
– Krisman Imanuel
