
infobadar.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) telah dipercaya untuk mengelola Hutan Pendidikan Wanagama Nusantara yang terletak di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia MMedEd SpOG(K) PhD, mengungkapkan bahwa hutan seluas 621 hektar ini akan berfungsi sebagai hutan pendidikan dan penelitian lintas disiplin ilmu.
Wanagama Nusantara dirancang untuk mendukung visi IKN sebagai Forest City, yang merupakan prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuai dengan Pasal 22 UU No. 3 Tahun 2022. Hutan ini juga merupakan bagian dari komitmen UGM dalam mendukung pembangunan IKN sebagai kota yang berkelanjutan.
“Kami berharap Wanagama Nusantara dapat menjadi jendela dunia tropis. Program utama kami meliputi pengembangan zonasi hutan pendidikan, pendirian Institute for Future Life, serta restorasi, reforestasi, dan enrichment planting,” kata Ova Emilia dalam rilis resmi UGM pada Minggu, 15 September 2024.
Sebagai hutan pendidikan dan penelitian, Wanagama Nusantara akan terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu dan fakultas di UGM. Hutan ini diharapkan dapat menjadi model dalam restorasi hutan hujan tropis, khususnya dalam pengelolaan hidrologi dan iklim mikro di IKN. Hutan ini juga akan berfungsi sebagai tempat konservasi berbagai jenis tanaman asli hutan hujan tropis untuk menghindari kepunahan.
Selain itu, UGM berencana mendirikan Institute for Future Life di IKN, yang akan menjadi salah satu fasilitas pendidikan dan penelitian dengan konsep bangunan pintar dan ramah lingkungan di Wanagama Nusantara.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otoritas Ibu Kota Nusantara, Pungky Widia Rianto, menjelaskan bahwa pengembangan Hutan Wanagama Nusantara telah dimulai. Proses ini ditandai dengan penandatanganan piagam di kayu Sukai oleh Presiden Jokowi yang disaksikan oleh Rektor UGM dan sejumlah menteri.
Sebagai tahap awal, 28 hektar dari total 621 hektar hutan akan dikembangkan, dengan rencana ekspansi ke zona-zona seperti hutan tropis, hutan energi, hutan farmasi, dan hutan eco-tourism. Zona eco-tourism akan dibuka untuk masyarakat umum, memungkinkan mereka belajar tentang hutan.
“Selain untuk peneliti dan mahasiswa, hutan ini juga akan terbuka untuk masyarakat umum dan pelajar dari semua jenjang pendidikan,” tambah Pungky.
Selain penandatanganan piagam, Presiden Jokowi dan para menteri juga secara simbolis menanam pohon dan melepaskan burung di Wanagama Nusantara. Acara ini dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, serta pimpinan Universitas dan Fakultas di lingkungan UGM dan mahasiswa.
Wanagama Nusantara bukanlah satu-satunya hutan pendidikan dan riset di Indonesia. Menurut data Sistem Informasi Manajemen Penyuluh dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SIMP2SDM) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat berbagai kampus lain di Indonesia yang juga memiliki hutan pendidikan dan riset.